Tuesday, October 25, 2011

D' Jupiters Menghipnotis Nusa Dua



Satu lagi event yang dimeriahkan oleh d'Jupiters, tim aerobatik kebanggaan bangsa Indonesia ini tampil lagi pada pada bulan Oktober 2011 di Nusa Dua Bali dalam rangka pembukaan ASEAN Fair tahun 2011. Acara ini dihadiri oleh para pejabat dan tamu undangan yang berasal dari 10 Negara yang tergabung dalam asosiasi negara - negara Asia Tenggara (ASEAN). D' Jupiters berdasarkan surat Sekjen Kemhan RI tertanggal 14 Oktober 2011 kepada KSAU merupakan satu - satunya pengisi acara demo udara yang ditampilkan pada acara tersebut selain kirab budaya yang digelar di hadapan Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Persiapan d' Jupiters diawali dengan kegiatan Ferry Flight dari Lanud Adisutjipto menuju Lanud Ngurah Rai, Bali. Seperti pada display - display sebelumnya, d'Jupiters kali ini juga menyiapkan delapan pesawat KT - 1 B buatan Korea Selatan dengan cat kebanggaan merah putih dengan crew penerbang sebanyak 14 orang dan crew pendukung sebanyak 35 orang. Pelaksanaan ferry Flight mengalami sedikit kendala, pada saat start engine, pesawat no 8 mengalami masalah dengan trim system, sehingga diputuskan satu pesawat tersebut tinggal di Adisutjipto untuk mendapatkan perbaikan dikawal oleh satu pesawat lain sehingga yang berangkat terlebih dahulu adalah 6 pesawat. Rute yang di tempuh adalah Java South coast melalui pacitan-pulau Sempu - ngurah Rai. Enam pesawat airborne dengan aman menuju Bali, leaving pacitan terdengar calling dari Woong bee flight yang menyusul di belakang. Rupanya permasalahan trim pada saat start tadi sudah teratasi dan siap menyusul ke Ngurah rai.

Perjalanan pagi itu tidak mengalami hambatan yang berarti karena cuaca dan kondisi pesawat sangat mendukung sehingga dalam waktu kurang lebih satu jam dua puluh menit delapan pesawat KT 1 B mendarat dengan selamat. Satu jam kemudian, setelah melaksanakan istirahat, rombongan d'Jupiters berangkat menuju ke Nusa Dua untuk melihat lansung podium penonton yang juga rencananya akan dihadiri oleh para pejabat dari negara - negara ASEAN dan Presiden RI. Di tempat tersebut tim jupiters melaksanakan assassement terhadap view yang tersedia untuk menentukan arah datang dan arah manuver d'Jupiters. Ini merupakan standar baku pelaksanaan display Jupiters bahwa sebelum pelaksanaan display harus di check keamanan dan estetika pandangan penonton sehingga tujuan pelaksanaan display dapat tercapai.



Keesokan harinya d'Jupiters melaksanakan check route menggunakan 3 pesawat untuk menentukan check point - check point manuver dari atas. Siangnya dilanjutkan dengan geladi kotor menggunakan 6 pesawat KT 1 B. Secara umum check route dan geladi kotor dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar karena cuaca hari itu sangat mendukung, begitu pula dengan pelaksanan geladi bersih pada hari berikutnya, Cuaca, air traffic controller serta pendukung lainnya sangat kondusif sehingga d'Jupiters sudah sangat siap menghadapi display pada hari H.

Pagi hari tanggal 24 Oktober 2011, team Jupiters bangun pagi disambut dengan udara dingin. Ini cukup aneh karena selama seminggu di Pulau Dewata cuaca sangatlah panas. Di akhir musim kemarau ini udara Denpasar semakin kering dan berdebu namun malam itu sepertinya turun hujan yang walaupun tidak cukup lebat tetapi mampu mendinginkan temperatur udara Bali. Pandangan ke arah luar kamar hotel Harris tempat menginap d'Jupiters jauh ke angkasa tampak samar - samar siluet hitam mengambang di atas permukaan bumi menutupi sebagian kota Denpasar. Pemandangan yang sama tampak jauh ke arah selatan.....ya di atas Nusa Dua cuaca rupanya tidak jauh berbeda. Kondisi ini tidak menyurutkan semangat d'Jupiters untuk melaksanakan display karena apapun kondisinya d'jupiters siap dengan alternatif manuver.


TOT MAJU 50 MENIT............SANGAT MENEGANGKAN !!!!!!!!!!!

Kesepakatan dengan event organizer yang mengelola acara pembukaan ASEAN fair 2011, alokasi waktu yang diberikan kepada d'Jupiters untuk melaksanakan display adalah pada pukul 10.40 TOT (time over target), artinya pesawat jupiters melintas pertama di depan podium tepat pada waktu tersebut. dalam pelaksanaan mission apapun baik operasi , latihan ataupun fly pass seorang penerbang sudah terbiasa untuk tepat waktu dan prepare terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Seluruh waktu kegiatan dihitung mundur dengan cermat termasuk spare waktu untuk mengantisipasi jika ada sesuatu masalah yang kemungkinan memakan waktu untuk mengatasinya. Menurut perhitungan, start dilaksanakan pada pukul 09.45 dengan harapan d' Jupiters masih punya waktu untuk melaksanakan warming up di Area. Sebelum d' jupiters, di atas podium direncanakan akan terbang dua cessna AAU yang membawa banner untuk memeriahkan acara pembukaan ASEAN fair. Tepat pukul 09.15 Dua cessna sudah melaksanakan persiapan.
Pada pukul 09.15 itu juga leader d'Jupiters Letkol pnb Dedy Susanto meminta members untuk melaksanakan persiapan padahal masih ada waktu setengah jam untuk melaksanakan persiapan, mungkin beliau sudah feeling akan ada sesuatu. D'jupiters segera melaksanakan exterior inspection yakni mengecek kesiapan pesawat sebelum pelaksanaan terbang. Pengecekan tidak hanya dilaksanakan pada 6 pesawat yang akan digunakan tetapi termasuk pada 2 pesawat yang menjadi cadangan. Tak lama kemudian d'Jupiters melaksanakan start engine, pada saat start keanehan mulai terjadi. Dua cessna yang seharusnya sudah mengudara tampak masih diam di tempat parkirnya disebelah barat Appron Ngurah Rai yang tampak sibuk seperti biasanya. Seharusnya kedua cessna tersebut sudah Take Off , tetapi tidak ada penjelasan mengenai hal ini. Pada saat semua pesawat sudah melaksanakan start engine dengan complete, leader memerintahkan seluruh member untuk check smoke. Ternyata hal yang tidak diinginkan terjadi, ada masalah dengan jupiter six yang diawaki mayor hardjo, smokenya tidak dapat keluar. Leader segera memerintahkan mayor hardjo untuk pindah ke pesawat lain, untung saja sebelum start tadi seluruh pesawat sudah disiapkan termasuk pesawat cadangan sehingga ketika ada pesawat yang mengalami masalah, penerbang dapat pindah dengan cepat. Sekonyong - konyong terdengar suara wanita yang lembut di ujung radio Ngurah Ground "Jupiter flight, Ground", leader tidak langsung menjawab namun dijawab setelah call yang kedua "Ground, Jupiter go ahead". "Jupiter clear taxy runway 09 via Nopember 7". Leader menjawab "Stby, we are waiting for number 6". Lalu dijawab pula oleh Ground dengan bahasa indonesia "Pak, dari VCP Nusa Dua diminta Take Off sekarang, kemungkinan acaranya maju". Tanpa berfikir panjang Leader segera memutuskan untuk taxy saat itu juga dengan meninggalkan no 6 yang masih pindah pesawat. Seluruh members terdiam, tak seorangpun mengeluarkan kata - kata, bagaimana tidak, display yang sudah disiapkan dengan matang namun pada hari pelaksanaannya ada masalah besar, cuaca tidak mendukung, TOT maju dan yang lebih parah adalah, kami harus take off dengan lima pesawat......sementara di Nusa Dua, Presiden dan pejabat negara - negara ASEAN serta Ratusan atau bahkan ribuan penonton lainnya menanti kedatangan D'Jupiters.

Ini adalah event yang mempertaruhkan kehormatan bangsa dan kredibilitas Tim aerobatik Jupiter. Ini pertama kalinya d'Jupiters tampil di depan Presiden dan event internasional, bisa dibayangkan jika event ini gagal maka mungkin saja d'Jupiters tidak akan diminta lagi untuk tampil pada event - event besar. Lima Pesawat akhirnya take off dengan aman menuju holding point, setelah contact ke Bali approach, d'jupiters di arahkan untuk contact VCP. Baru saja pindah channel, VCP sudah memanggil, terdengar suara Kapten Pnb Bambang Aprianto dengan nada tergesa -gesa "Jupiter Fl, VCP" Leader menjawab "Go ahead" , "ijin komandan, TOT maju ke 09.50, dimohon untuk persiapan leaving Holding point". Leader menjawab "ok stand by, kita menunggu no 6 sebentar". Sambil menunggu nomor 6, d'Jupiters holding di ujung selatan pulau Bali, Cuaca nampaknya belum begitu bersahabat, langit masih tampak gelap dengan base cloud 2500 ft, padahal minimal 3000 ft dibutuhkan untuk melaksanakan manuver high show.

Tiba - tiba terdengar suara mayor Hardjo, "Jupiter one, six", ijin kami baru airborne, request position? Leader menjawab " Radial 180 15 nm, ayo segera joint, waktu kita sudah mepet" jawab Leader. Tak lama kemudian Mayor Hardjo call lagi' "Kami sudah di holding point, request heading? suasana makin tegang, saat itu seharusnya d'Jupiters sudah leaving Holding point namun disaat yang sama no 6 belum join, pemanasan dan familiarisasi manuver juga belum dilaksanakan. "Ok, no 6 turn right now,check 2 o'clock higher" suara Leader memecah keheningan. No 6 akhirnya dapat bergabung dengan cepat, beruntung bagi d'Jupiters karena seluruh membernya merupakan penerbang - penerbang yang sudah memiliki pengalaman dan dan sudah terbukti tangguh dalam menghadapi berbagai macam permasalahan.. Sesaat kemudian VCP call lagi "ijin komandan, clear leaving sekarang". "Ok, Jupiter Leaving sekarang, untuk high show atau low show nanti setelah over head kita putuskan". Keheningan dan ketegangan makin berkecamuk menghinggapi d'Jupiters, semua berusaha menenangkan diri, biasanya sebelum display dilaksanakan pemanasan selama 15 menit, namun kali ini berbeda, waktu display maju tidak terduga. Biasanya variasi maju mundurnya suatu acara adalah dalam range 10 menit...........namun kali ini 50 menit..!!!!!!!!!

"Double distance Go......!!!!!! aba--aba leader merobek kesunyian, "Preparation for Jupiter roll" two! three! four! five! six ! jawab members. Jupiter roll dilaksanakan dengan aman, leader berbelok ke kanan melaksanakan climb turn, passing 2500 ft leader call "preparation for high show sequences" yang dijawab oleh vcp "VCP copied". Alhamdulillah, ada celah yang terbuka sedikit di atas podium, akhirnya leader memutuskan untuk melaksanakan display normal high show, seluruh jupiters gembira karena akan dapat menampilkan seluruh manuver jupiter karena base cloud memungkinkan. Berarti persiapan dan latihan keras selama ini untuk tampil di depan Presiden tidak sia - sia. Display hari itu sangat menegangkan karena tidak seluruh area Nusa Dua clear dari awan, kemudian ada juga masalah yang tidak kalah berbahaya yaitu layang - layang yang cukup besar di dekat area display meskipun puluhan personel lanud Ngurah Rai paginya sudah dikerahkan untuk memonitor masyarakat yang menaikkan layang - layang selama pelaksanaan display. Layang - layang sangatlah berbahaya bagi pesawat, apalagi layang - layang Bali terkenal Besar dan terbuat dari bambu, apabila tertabrak pesawat sudah hampir pasti dapat dipastikan akan terjadi kecelakaan yang fatal. Hari itu merupakan cobaan yang berat bagi Leader d'Jupiters karena saat melaksanakan manuver harus memilih track yang clear dari awan untuk meyakinkan bahwa seluruh manuver dapat dilaksanakan dengan aman sekaligus dapat dinikmati oleh penonton di bawah. Dengan rahmat Allah yang maha kuasa dan latihan keras setiap harinya, display hari itu berlangsung sukses luar biasa walaupun banyak kendala dan hambatan mulai dari cuaca, waktu display yang maju dan kondisi pesawat yang sempat bermasalah.


TRAGEDI NYOMAN MINTA


Ada cerita lucu diibalik display d'Jupiters hari itu yang mungkin banyak orang tahu karena sorenya sampai tiga hari berikutnya menjadi headline di beberapa televisi nasional yakni kisah seorang tukang kebun di Nusa Dua yang tanpa sengaja menerobos barisan pengamanan presiden. Saat itu Nyoman Minta (45 th) sang tukang kebun yang memang sudah sejak pagi berada di dalam komplek Nusa Dua tanpa sengaja melintas di depan podium Presiden yang saat itu tengah menyaksikan atraksi d'Jupiters bersama beberapa pejabat negara dan pejabat dari negara - negara ASEAN. Jarak yang di tempuh Nyoman minta dari sisi kiri panggung sampai depan podium kurang lebih seratus meter yang berarti selama berjalan di depan panggung yang dipadati penonton tidak ada satupun yang menyadari bahwa ada tamu asing tak diundang yang lewat di depan para penonton. Hal itu membuktikan bahwa penampilan d'Jupiters hari itu mampu menghipnotis seluruh audience sehingga tidak sempat untuk mengalihkan perhatian sedikitpun ke hal - hal lainnya.


Naskah Narasi Dari Tempat Sampah

Ada lagi kisah menarik dibalik kesuksesan display d'Jupiters hari itu yaitu kisah sang narator Kapten pnb Agus Dwi Aryanto. Pada geladi bersih, pihak protokoler menyampaikan bahwa narasi yang disampaikan dalam bahasa Indonesia karena untuk tamu dari luar negeri telah disediakan continous translatting sehingga tidak perlu disampaikan ke dalam bahasa Inggris. Sebagai narator, Kpt Agus selalu menyiapkan beberapa narasi terkait dengan beberapa alternatif exercise atau manuver yang dimiliki oleh d'Jupiters dan harus sinkron. naskah itu ditulis dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan inggris. Idealnya untuk event internasional, narasi dalam bahasa inggris tentu lebih tepat, namun karena pihak event organizer sudah menyampaikan, maka yang disiapkan adalah narasi Bahasa indonesia. Akhirnya sepulang dari Nusa Dua, setibanya di Lanud Ngurah Rai, Kapten Agus melempar naskah narasi bahasa Inggris ke tempat sampah di samping dapur. Namun siapa sangka jika keesokan harinya Kpt agus menerima berita bak petir di siang bolong, dari protokoler menyampaikan kalau Presiden berkenan seluruh acara dibacakan dalam bahasa Inggris. Sontak seluruh panitia panik, tidak hanya MC yang memandu acara namun narator d'Jupiters tidak kalah paniknya. Didampingi mobil kawal, Narator segera kembali ke lanud Ngurah Rai, berharap naskah narasi yang kemarin di lempar ke tong sampah masih ada. Waktu Display kurang lebih 1 jam lagi, mobil yang membawa narator ngebut ke arah Denpasar yang jaraknya cukup jauh dari Nusa Dua, setelah memakan waktu 15 menit yang mungkin menjadi 15 menit yang terlama dalam hidupnya karena ketegangan yang menghinggapi sang narator, 15 menit kemudian narator akhirnya tiba juga di Lanud ngurah Rai. Narator langsung melangkahkan kakinya menuju tong sampah "keramat", mengais- ngais....akhirnya...alhamdulillah.......naskah narasi masih ada walaupun ada sedikit noda, mungkin dari sisa - sisa teh, kopi atau ceceran makanan yang di buang bersama naskah itu.............Bravo d'upiters - Indonesian Airforce Aerobatic Team