Tuesday, October 25, 2011

D' Jupiters Menghipnotis Nusa Dua



Satu lagi event yang dimeriahkan oleh d'Jupiters, tim aerobatik kebanggaan bangsa Indonesia ini tampil lagi pada pada bulan Oktober 2011 di Nusa Dua Bali dalam rangka pembukaan ASEAN Fair tahun 2011. Acara ini dihadiri oleh para pejabat dan tamu undangan yang berasal dari 10 Negara yang tergabung dalam asosiasi negara - negara Asia Tenggara (ASEAN). D' Jupiters berdasarkan surat Sekjen Kemhan RI tertanggal 14 Oktober 2011 kepada KSAU merupakan satu - satunya pengisi acara demo udara yang ditampilkan pada acara tersebut selain kirab budaya yang digelar di hadapan Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Persiapan d' Jupiters diawali dengan kegiatan Ferry Flight dari Lanud Adisutjipto menuju Lanud Ngurah Rai, Bali. Seperti pada display - display sebelumnya, d'Jupiters kali ini juga menyiapkan delapan pesawat KT - 1 B buatan Korea Selatan dengan cat kebanggaan merah putih dengan crew penerbang sebanyak 14 orang dan crew pendukung sebanyak 35 orang. Pelaksanaan ferry Flight mengalami sedikit kendala, pada saat start engine, pesawat no 8 mengalami masalah dengan trim system, sehingga diputuskan satu pesawat tersebut tinggal di Adisutjipto untuk mendapatkan perbaikan dikawal oleh satu pesawat lain sehingga yang berangkat terlebih dahulu adalah 6 pesawat. Rute yang di tempuh adalah Java South coast melalui pacitan-pulau Sempu - ngurah Rai. Enam pesawat airborne dengan aman menuju Bali, leaving pacitan terdengar calling dari Woong bee flight yang menyusul di belakang. Rupanya permasalahan trim pada saat start tadi sudah teratasi dan siap menyusul ke Ngurah rai.

Perjalanan pagi itu tidak mengalami hambatan yang berarti karena cuaca dan kondisi pesawat sangat mendukung sehingga dalam waktu kurang lebih satu jam dua puluh menit delapan pesawat KT 1 B mendarat dengan selamat. Satu jam kemudian, setelah melaksanakan istirahat, rombongan d'Jupiters berangkat menuju ke Nusa Dua untuk melihat lansung podium penonton yang juga rencananya akan dihadiri oleh para pejabat dari negara - negara ASEAN dan Presiden RI. Di tempat tersebut tim jupiters melaksanakan assassement terhadap view yang tersedia untuk menentukan arah datang dan arah manuver d'Jupiters. Ini merupakan standar baku pelaksanaan display Jupiters bahwa sebelum pelaksanaan display harus di check keamanan dan estetika pandangan penonton sehingga tujuan pelaksanaan display dapat tercapai.



Keesokan harinya d'Jupiters melaksanakan check route menggunakan 3 pesawat untuk menentukan check point - check point manuver dari atas. Siangnya dilanjutkan dengan geladi kotor menggunakan 6 pesawat KT 1 B. Secara umum check route dan geladi kotor dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar karena cuaca hari itu sangat mendukung, begitu pula dengan pelaksanan geladi bersih pada hari berikutnya, Cuaca, air traffic controller serta pendukung lainnya sangat kondusif sehingga d'Jupiters sudah sangat siap menghadapi display pada hari H.

Pagi hari tanggal 24 Oktober 2011, team Jupiters bangun pagi disambut dengan udara dingin. Ini cukup aneh karena selama seminggu di Pulau Dewata cuaca sangatlah panas. Di akhir musim kemarau ini udara Denpasar semakin kering dan berdebu namun malam itu sepertinya turun hujan yang walaupun tidak cukup lebat tetapi mampu mendinginkan temperatur udara Bali. Pandangan ke arah luar kamar hotel Harris tempat menginap d'Jupiters jauh ke angkasa tampak samar - samar siluet hitam mengambang di atas permukaan bumi menutupi sebagian kota Denpasar. Pemandangan yang sama tampak jauh ke arah selatan.....ya di atas Nusa Dua cuaca rupanya tidak jauh berbeda. Kondisi ini tidak menyurutkan semangat d'Jupiters untuk melaksanakan display karena apapun kondisinya d'jupiters siap dengan alternatif manuver.


TOT MAJU 50 MENIT............SANGAT MENEGANGKAN !!!!!!!!!!!

Kesepakatan dengan event organizer yang mengelola acara pembukaan ASEAN fair 2011, alokasi waktu yang diberikan kepada d'Jupiters untuk melaksanakan display adalah pada pukul 10.40 TOT (time over target), artinya pesawat jupiters melintas pertama di depan podium tepat pada waktu tersebut. dalam pelaksanaan mission apapun baik operasi , latihan ataupun fly pass seorang penerbang sudah terbiasa untuk tepat waktu dan prepare terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Seluruh waktu kegiatan dihitung mundur dengan cermat termasuk spare waktu untuk mengantisipasi jika ada sesuatu masalah yang kemungkinan memakan waktu untuk mengatasinya. Menurut perhitungan, start dilaksanakan pada pukul 09.45 dengan harapan d' Jupiters masih punya waktu untuk melaksanakan warming up di Area. Sebelum d' jupiters, di atas podium direncanakan akan terbang dua cessna AAU yang membawa banner untuk memeriahkan acara pembukaan ASEAN fair. Tepat pukul 09.15 Dua cessna sudah melaksanakan persiapan.
Pada pukul 09.15 itu juga leader d'Jupiters Letkol pnb Dedy Susanto meminta members untuk melaksanakan persiapan padahal masih ada waktu setengah jam untuk melaksanakan persiapan, mungkin beliau sudah feeling akan ada sesuatu. D'jupiters segera melaksanakan exterior inspection yakni mengecek kesiapan pesawat sebelum pelaksanaan terbang. Pengecekan tidak hanya dilaksanakan pada 6 pesawat yang akan digunakan tetapi termasuk pada 2 pesawat yang menjadi cadangan. Tak lama kemudian d'Jupiters melaksanakan start engine, pada saat start keanehan mulai terjadi. Dua cessna yang seharusnya sudah mengudara tampak masih diam di tempat parkirnya disebelah barat Appron Ngurah Rai yang tampak sibuk seperti biasanya. Seharusnya kedua cessna tersebut sudah Take Off , tetapi tidak ada penjelasan mengenai hal ini. Pada saat semua pesawat sudah melaksanakan start engine dengan complete, leader memerintahkan seluruh member untuk check smoke. Ternyata hal yang tidak diinginkan terjadi, ada masalah dengan jupiter six yang diawaki mayor hardjo, smokenya tidak dapat keluar. Leader segera memerintahkan mayor hardjo untuk pindah ke pesawat lain, untung saja sebelum start tadi seluruh pesawat sudah disiapkan termasuk pesawat cadangan sehingga ketika ada pesawat yang mengalami masalah, penerbang dapat pindah dengan cepat. Sekonyong - konyong terdengar suara wanita yang lembut di ujung radio Ngurah Ground "Jupiter flight, Ground", leader tidak langsung menjawab namun dijawab setelah call yang kedua "Ground, Jupiter go ahead". "Jupiter clear taxy runway 09 via Nopember 7". Leader menjawab "Stby, we are waiting for number 6". Lalu dijawab pula oleh Ground dengan bahasa indonesia "Pak, dari VCP Nusa Dua diminta Take Off sekarang, kemungkinan acaranya maju". Tanpa berfikir panjang Leader segera memutuskan untuk taxy saat itu juga dengan meninggalkan no 6 yang masih pindah pesawat. Seluruh members terdiam, tak seorangpun mengeluarkan kata - kata, bagaimana tidak, display yang sudah disiapkan dengan matang namun pada hari pelaksanaannya ada masalah besar, cuaca tidak mendukung, TOT maju dan yang lebih parah adalah, kami harus take off dengan lima pesawat......sementara di Nusa Dua, Presiden dan pejabat negara - negara ASEAN serta Ratusan atau bahkan ribuan penonton lainnya menanti kedatangan D'Jupiters.

Ini adalah event yang mempertaruhkan kehormatan bangsa dan kredibilitas Tim aerobatik Jupiter. Ini pertama kalinya d'Jupiters tampil di depan Presiden dan event internasional, bisa dibayangkan jika event ini gagal maka mungkin saja d'Jupiters tidak akan diminta lagi untuk tampil pada event - event besar. Lima Pesawat akhirnya take off dengan aman menuju holding point, setelah contact ke Bali approach, d'jupiters di arahkan untuk contact VCP. Baru saja pindah channel, VCP sudah memanggil, terdengar suara Kapten Pnb Bambang Aprianto dengan nada tergesa -gesa "Jupiter Fl, VCP" Leader menjawab "Go ahead" , "ijin komandan, TOT maju ke 09.50, dimohon untuk persiapan leaving Holding point". Leader menjawab "ok stand by, kita menunggu no 6 sebentar". Sambil menunggu nomor 6, d'Jupiters holding di ujung selatan pulau Bali, Cuaca nampaknya belum begitu bersahabat, langit masih tampak gelap dengan base cloud 2500 ft, padahal minimal 3000 ft dibutuhkan untuk melaksanakan manuver high show.

Tiba - tiba terdengar suara mayor Hardjo, "Jupiter one, six", ijin kami baru airborne, request position? Leader menjawab " Radial 180 15 nm, ayo segera joint, waktu kita sudah mepet" jawab Leader. Tak lama kemudian Mayor Hardjo call lagi' "Kami sudah di holding point, request heading? suasana makin tegang, saat itu seharusnya d'Jupiters sudah leaving Holding point namun disaat yang sama no 6 belum join, pemanasan dan familiarisasi manuver juga belum dilaksanakan. "Ok, no 6 turn right now,check 2 o'clock higher" suara Leader memecah keheningan. No 6 akhirnya dapat bergabung dengan cepat, beruntung bagi d'Jupiters karena seluruh membernya merupakan penerbang - penerbang yang sudah memiliki pengalaman dan dan sudah terbukti tangguh dalam menghadapi berbagai macam permasalahan.. Sesaat kemudian VCP call lagi "ijin komandan, clear leaving sekarang". "Ok, Jupiter Leaving sekarang, untuk high show atau low show nanti setelah over head kita putuskan". Keheningan dan ketegangan makin berkecamuk menghinggapi d'Jupiters, semua berusaha menenangkan diri, biasanya sebelum display dilaksanakan pemanasan selama 15 menit, namun kali ini berbeda, waktu display maju tidak terduga. Biasanya variasi maju mundurnya suatu acara adalah dalam range 10 menit...........namun kali ini 50 menit..!!!!!!!!!

"Double distance Go......!!!!!! aba--aba leader merobek kesunyian, "Preparation for Jupiter roll" two! three! four! five! six ! jawab members. Jupiter roll dilaksanakan dengan aman, leader berbelok ke kanan melaksanakan climb turn, passing 2500 ft leader call "preparation for high show sequences" yang dijawab oleh vcp "VCP copied". Alhamdulillah, ada celah yang terbuka sedikit di atas podium, akhirnya leader memutuskan untuk melaksanakan display normal high show, seluruh jupiters gembira karena akan dapat menampilkan seluruh manuver jupiter karena base cloud memungkinkan. Berarti persiapan dan latihan keras selama ini untuk tampil di depan Presiden tidak sia - sia. Display hari itu sangat menegangkan karena tidak seluruh area Nusa Dua clear dari awan, kemudian ada juga masalah yang tidak kalah berbahaya yaitu layang - layang yang cukup besar di dekat area display meskipun puluhan personel lanud Ngurah Rai paginya sudah dikerahkan untuk memonitor masyarakat yang menaikkan layang - layang selama pelaksanaan display. Layang - layang sangatlah berbahaya bagi pesawat, apalagi layang - layang Bali terkenal Besar dan terbuat dari bambu, apabila tertabrak pesawat sudah hampir pasti dapat dipastikan akan terjadi kecelakaan yang fatal. Hari itu merupakan cobaan yang berat bagi Leader d'Jupiters karena saat melaksanakan manuver harus memilih track yang clear dari awan untuk meyakinkan bahwa seluruh manuver dapat dilaksanakan dengan aman sekaligus dapat dinikmati oleh penonton di bawah. Dengan rahmat Allah yang maha kuasa dan latihan keras setiap harinya, display hari itu berlangsung sukses luar biasa walaupun banyak kendala dan hambatan mulai dari cuaca, waktu display yang maju dan kondisi pesawat yang sempat bermasalah.


TRAGEDI NYOMAN MINTA


Ada cerita lucu diibalik display d'Jupiters hari itu yang mungkin banyak orang tahu karena sorenya sampai tiga hari berikutnya menjadi headline di beberapa televisi nasional yakni kisah seorang tukang kebun di Nusa Dua yang tanpa sengaja menerobos barisan pengamanan presiden. Saat itu Nyoman Minta (45 th) sang tukang kebun yang memang sudah sejak pagi berada di dalam komplek Nusa Dua tanpa sengaja melintas di depan podium Presiden yang saat itu tengah menyaksikan atraksi d'Jupiters bersama beberapa pejabat negara dan pejabat dari negara - negara ASEAN. Jarak yang di tempuh Nyoman minta dari sisi kiri panggung sampai depan podium kurang lebih seratus meter yang berarti selama berjalan di depan panggung yang dipadati penonton tidak ada satupun yang menyadari bahwa ada tamu asing tak diundang yang lewat di depan para penonton. Hal itu membuktikan bahwa penampilan d'Jupiters hari itu mampu menghipnotis seluruh audience sehingga tidak sempat untuk mengalihkan perhatian sedikitpun ke hal - hal lainnya.


Naskah Narasi Dari Tempat Sampah

Ada lagi kisah menarik dibalik kesuksesan display d'Jupiters hari itu yaitu kisah sang narator Kapten pnb Agus Dwi Aryanto. Pada geladi bersih, pihak protokoler menyampaikan bahwa narasi yang disampaikan dalam bahasa Indonesia karena untuk tamu dari luar negeri telah disediakan continous translatting sehingga tidak perlu disampaikan ke dalam bahasa Inggris. Sebagai narator, Kpt Agus selalu menyiapkan beberapa narasi terkait dengan beberapa alternatif exercise atau manuver yang dimiliki oleh d'Jupiters dan harus sinkron. naskah itu ditulis dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan inggris. Idealnya untuk event internasional, narasi dalam bahasa inggris tentu lebih tepat, namun karena pihak event organizer sudah menyampaikan, maka yang disiapkan adalah narasi Bahasa indonesia. Akhirnya sepulang dari Nusa Dua, setibanya di Lanud Ngurah Rai, Kapten Agus melempar naskah narasi bahasa Inggris ke tempat sampah di samping dapur. Namun siapa sangka jika keesokan harinya Kpt agus menerima berita bak petir di siang bolong, dari protokoler menyampaikan kalau Presiden berkenan seluruh acara dibacakan dalam bahasa Inggris. Sontak seluruh panitia panik, tidak hanya MC yang memandu acara namun narator d'Jupiters tidak kalah paniknya. Didampingi mobil kawal, Narator segera kembali ke lanud Ngurah Rai, berharap naskah narasi yang kemarin di lempar ke tong sampah masih ada. Waktu Display kurang lebih 1 jam lagi, mobil yang membawa narator ngebut ke arah Denpasar yang jaraknya cukup jauh dari Nusa Dua, setelah memakan waktu 15 menit yang mungkin menjadi 15 menit yang terlama dalam hidupnya karena ketegangan yang menghinggapi sang narator, 15 menit kemudian narator akhirnya tiba juga di Lanud ngurah Rai. Narator langsung melangkahkan kakinya menuju tong sampah "keramat", mengais- ngais....akhirnya...alhamdulillah.......naskah narasi masih ada walaupun ada sedikit noda, mungkin dari sisa - sisa teh, kopi atau ceceran makanan yang di buang bersama naskah itu.............Bravo d'upiters - Indonesian Airforce Aerobatic Team



Friday, September 9, 2011


TARIAN THE JUPITERS MELUKIS LANGIT LOSARI


ULU JUKU'


Ulu Juku' terdengar aneh di telinga The Jupiters, namun tidak begitu bagi masyarakat yang tinggal di Makassar dan Sulawesi Selatan umumnya. Ulu artinya kepala dalam bahasa sehari-hari masyarakat Makassar dan Juku' artinya ikan. Hari pertama the Jupiters di Makassar disambut dengan hidangan sop kepala ikan yang lezat khas Makassar di restoran yang cukup terkenal di Makassar yaitu restoran Ulu Juku' oleh komandan Lanud Hasanuddin Marsma TNI Barhim. Malam itu seluruh team Jupiters yang baru landing di Makassar dalam rangka memeriahkan upacara pembukaan Makassar internasional parachuting accuracy water landing championship and boogie jump yang masuk dalam rangkaian event festival bahari mulai tanggal 12 sampai 18 September 2011 di pantai Losari memang dijamu secara khusus sebagai ucapan selamat datang di kota terbesar di wilayah timur Indonesia itu.

Ferry Flight Adisutjipto – Hasanuddin

Perjalanan dari lanud Adisutjipto menuju Lanud hasanuddin merupakan sejarah baru bagi The Jupiters dan menjadi perjalanan yang sangat luar biasa bagi pesawat KT 1 B karena ini adalah perjalanan melintasi laut Jawa yang pertama sejak pesawat ini memperkuat jajaran Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto. Rute yang di tempuh adalah military route melalui Java south coast . Rute tersebut melewati Pacitan-Sempu-Ngurah Rai dan landing di lanud Rembiga. Waktu tempuh perjalanan menuju rembiga selama 1 jam 30 menit dibayangi oleh perasaan was-was karena ini merupakan penerbangan terjauh yang pernah dilakukan, namun dengan perhitungan yang cermat, The Jupiters yakin fuel yang dibawa mencukupi sampai di Rembiga termasuk cadangan fuel untuk ke alternate base jika ada kondisi yang menyebabkan landing di pangkalan tujuan tidak bisa dilakukan. Jupiter Flight yang terdiri atas 8 pesawat KT 1 B akhirnya mendarat di lanud rembiga dengan selamat dan disambut dengan antusias oleh anggota lanud Rembiga dan Masyarakat di Sekitar pangkalan yang baru kali itu melihat 8 pesawat merah putih kebanggaan bangsa landing di Mataram. setelah beristirahat selama kurang lebih 2 jam, The Jupiters kembali mengudara menuju Lanud Hasanuddin melintasi Laut Jawa yang lebar pada ketinggian 15.000 kaki dari permukaan laut. selama perjalanan yang terlihat hanya birunya air laut yang sangat luas, hanya ada beberapa pulau kecil di sepanjang rute perjalanan. Beruntung bagi kami cuaca siang hari itu sangat cerah sehingga penerbangan Jupiters tidak mengalami hambatan yang berarti. Perjalanan yang di tempuh selama 1 jam 20 menit terasa amat lama karena rute yang di lewati lautan luas dengan alternate base yang jauh, namun dengan doa yang selalu dipanjatkan, The jupiters landing dengan selamat di Makassar.


Display Jupiters

Pada display kali ini The Jupiters tampil dengan kekuatan 17 orang penerbang yang telah mendapatkan tugas masing - masing termasuk narator, duty dan lain sebagainya . Masih dengan formasi 6 pesawat KT 1 B. Display yang ditampilkan adalah display high Show yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit. The Jupiters pada display kali ini dipimpin oleh Komandan Skadik 102 Mayor Pnb Dedy Susanto (jupiter 534) dengan backseater Mayor Pnb Toto Ginanto (Jupiter 586), Sebagai Jupiter 2 adalah Kapten Pnb marcellinus AKD (jupiter 677) dengan backseater Kolonel Pnb Anang (Jupiter 351), Jupiter 3 Mayor Pnb H.S. Romas (jupiter 674) dengan backseater Mayor Pnb Andi Abadi (Jupiter 718), Jupiter 4 Mayor Pnb Onesmus GRA (jupiter 618) dengan Backseater Komandan Wingdik terbang Kolonel Pnb M. Khairil Lubis (Jupiter 426) , Jupiter 5 Mayor Pnb H.M. Kisha (Jupiter 690) dengan Backseater Mayor Pnb Putu Sucahyadi (Jupiter 648) dan yang terakhir adalah Jupiter 6 Mayor Pnb Sri Rahardjo (Jupiter 666) dengan backseater Mayor Pnb Safeano Cahyo (Jupiter 705). Untuk mensupport team Jupiters, pada Display ini Komandan lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Abdul Muis turut serta sebagai flight director yang selalu memonitor terus pelaksanaan display mulai dari ferry flight, latihan, display sampai dengan kembali ke home base. Penekanan - penekanan beliau tentang safety tidak bosan - bosan disampaikan. Memang untuk mencapai suatu kondisi yang aman saat melaksanakan penerbangan membutuhkan biaya yang sangat mahal dan keinginan yang kuat dari semua lini. Sebelum melaksanakan display pada tanggal 11 September 2011, The Jupiters sebelumnya melaksanakan empat kali latihan, yang pertama adalah melaksanakan check route menggunakan 3 pesawat yaitu jupiter 1, 5 dan 6 untuk memastikan track dan arah manuver sehingga penonton yang akan menyaksikan nantinya memperoleh sudut pandangan yang pas dan tepat. Latihan kedua dilaksanakan dengan formasi 6 pesawat dengan maksud melaksanakan familiarisasi bagi para penerbang Jupiters yang baru sekali ini melaksanakan display di Makassar Area. Penyesuaian dilaksanakan terhadap seluruh aspek yang terkait dengan pelaksanaan display mulai dari penggunaan aerodrome, kondisi angin dan cuaca di atas area display Pantai Losari dan lain sebagainya. Kekaguman yang luar biasa dilontarkan oleh team Jupiters atas keindahan panorama laut di sekitar makassar saat melaksanakan training di atas selat Sulawesi, ada banyak pulau - pulau kecil yang indah dan masih perawan dikelilingi oleh pantai yang berpasir putih dan air yang jernih kehijauan. Namun keindahan panorama alam tersebut tidak boleh membuat The jupiters terlena karena sebagai wingman jupiters harus tetap berkonsentrasi terhadap formasi, sehingga formasi terlihat indah, kompak, serasi, selaras dan sudah barang tentu aman dari kemungkinan terjadinya incident ataupun accident. Latihan ketiga yang dilaksanakan merupakan latihan terakhir sekaligus geladi bersih pelaksanaan display yang dilaksanakan pada tanggal 10 September. Pada geladi bersih, the jupiters melaksanakan full manuver dengan menggunakan smoke trail yang nampak sangat indah dari bawah. Masyarakat Makassar yang menyambut manuver ini dengan antusias bahkan berteriak histeris ketika synchro jupiters melaksanakan aksinya.

Pada tanggal sebelas September pagi hari, The Jupiters mengawali harinya dengan melaksanakan briefing pagi. Pada briefing pagi disampaikan semua informasi mulai dari informasi cuaca, traffic, dan informasi lain yang dibutuhkan selama penerbangan. Alhamdulillah atas izin Allah SWT pada hari itu diperkirakan cuaca akan cerah sama seperti hari - hari sebelumnya. Seluruh fasilitas pendukung penerbangan juga berfungsi dengan baik. Di akhir briefing, Komandan Lanud Hasanuddin Marsekal Pertama Barhim menyampaikan pesan khusus pada the Jupiters agar pada penampilan hari itu The Jupiters jangan excited , pelaksanaan formasi diharapkan sama dengan yang di geladikan, jangan ada keinginan untuk lebih rapat sehingga membahayakan formasi. Perasaan excited memang biasa membayangi perasaan seseorang apabila akan menampilkan sesuatu di depan umum, perasaan ini muncul sebagai akibat dari keinginan untuk terlihat sempurna tanpa cela. Perasaan bangga yang berlebihan ini jika diaplikasikan dalam penerbangan akan sangat berbahaya. Perasaan ini dapat mengurangi konsentrasi dan kewaspadaan penerbang sehingga dapat membahayakan diri ataupun penerbang lainnya yang tergabung dalam formasi aerobatik.

Slot time yang diberikan oleh panita dalam pelaksanaan display adalah pukul 11.00 sampai dengan 11.30 WIT, karena sebelum display, Makassar International Parachuting Accuracy and Boogie Jump akan dibuka secara resmi oleh Menpora Bapak Andi Alfian Malarangeng. Selain itu akan ada beberapa sambutan yang dimulai oleh sambutan KSAU Bapak imam sufaat yang dilanjutkan oleh sambutan dari muspida Sulawesi Selatan. Pukul 10.00 tepat The jupiters sudah meluncur menuju ex shelter A-4 yang berada di ujung taxiway charlie. Udara panas Makassar yang menyengat pada hari itu tidak menyurutkan semangat para Jupiters untuk melaksanakan display, yang ada di benak hanyalah bagaimana mensukseskan acara tersebut dan mempromosikan TNI AU melalui display Jupiter aerobatic Team yang baru pertama kalinta tampil di depan publik luar Jawa.

Enam pesawat KT-1 B melaksanakan start engine dengan aman, seluruh pesawat dalam kondisi normal dan siap untuk melaksanakan manuver. Di ujung radio UHF terdengar jelas suara duty Wong Bee ops Kapten Pnb Ivy Safatillah melaksanakan radio check kepada seluruh team jupiters dan dijawab dengan lantang oleh The Jupiters, One !! Two!! Three!!! Four !!! Five !!! Six !!! untuk meyakinkan seluruh pesawat dalam kondisi baik. Udin Ground sebagai controller kemudian mengarahkan The jupiters menuju ujung R/W 31. Kondisi angin saat take off lumayan kencang terbukti saat airborne, formasi 3 pesawat agak bergeser ke kanan karena angin cukup kuat dari arah selatan. Namun karena sudah terbiasa menghadapi kondisi seperti itu di home base, The Jupiters dapat melaksanakan take off dengan aman. Setelah airborne, The Jupiters terbang menuju holding point pada radial 290 jarak 10 Nm dari Pangkalan. Di holding point the Jupiters melaksanakan latihan sebagai warming up sebelum melaksanakan display. Maneuver yang dilaksanakan mulai dari jupiter roll, loop, clover leaf, Barrell roll, Tanggo Loop,screw roll, roll back dan inverted. setelah cukup melaksanakan latihan, Leader jupiters melaksanakan contact dengan duty VCP di losari mayor Pnb dedy Salam dan kapten Pnb M. Sugiyanto menanyakan waktu leaving holding point. Duty menyampaikan secara detail urutan - urutan acara di bawah sehingga the Jupiters mendapatkan gambaran yang jelas tentang jalannya upacara. Saat menunggu clearance untuk display, tiba - tiba ada perintah dari Air Traffic controller kepada The Jupiters agar bergeser dari holding point karena ada 1 pesawat C- 130 akan airborne ke arah Losari untuk persiapan melaksanakan dropping. Leader pun memutuskan untuk bergeser sedikit ke arah selatan. Tak lama kemudian terdengar suara Mayor Pnb Dedy salam menyampaikan bahwa The jupiters sudah boleh meninggalkan holding point untuk melaksanakan display. Darah the jupiters berdesir, tiba sudah saatnya menampilkan apa yang dilatihkan selama ini. Perhatian dan konsentrasi semakin dipertajam, tak ada satupun yang mengeluarkan suara kecuali leader yang memberikan aba - aba.......For Jupiter roll...Rollling.....Rolling ............. Now!!!!! semua pesawat rolling dan setelah recover turn right joint ke leader. Sekonyong - konyong Mayor Safeano berteriak "Ada Baloooon !!!!!"

INSIDEN BALON

Teriakan mayor Safeano menghentak The jupiters, timbul pertanyaan besar di benak masing - masing, balon apa? dari mana ? kok bisa dilepas ? siapa yang melepas? puluhan pertanyaan yang muncul tersebut tidak terjawab. Keinginan wingman melihat posisi balon harus di tekan karena tidak mungkin perhatian dipecah saat melakukan manuver extrim. Leader kemudian langsung menanyakan ke duty VCP. Terjadi sedikit keributan di bawah karena tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa yang bertanggung jawab atas terlepasnya balon udara tersebut. Namun leader jupiters tetap bertindak sigap dan tenang. Alhamdulillah the Jupiters masih dalam lindungan Allah, Angin bertiup cukup kencang dari arah laut, balon itupun terbang mengikutiarah angin menuju daratan, bisa dibayangkan jika balon gas sebesar rumah itu tertabrak pesawat maka suatu accident fatal akan terjadi atau min imal pertunjukan The jupiters hari itu akan gagal. Angin di pantai losari saat itu memang bertiup cukup kencang namun aliran udaranya merata, didukung dengan kondisi geografis pantai yang relatif datar menyebabkan tiupan angin tidak menyebabkan bumpy yang dapat mempengaruhi manuver the jupiters.

Selama 20 menit display, ke-17 manuver yang dilaksanakan oleh The Jupiters dapat dilaksanakan dengan sempurna oleh the Jupiters, tepuk tangan dan histeria penonton selama pelaksanaan display terutama dalam manuver synchro yang sering membuat jantung penonton behenti berdegup. Seluruh manuver dapat dilaksanakan dengan baik dan tanpa cela, ini dapat diwujudkan hanya dengan kerja semangat, dan kerja sama sehingga keserasian dan keselarasan selama display dapat terwujud. Tarian - tarian udara yang ditampilkan oleh The jupiters di pantai Losari ini memang luar biasa, lukisan yang ditore di langit biru makassar hari itu sungguh terlihat sangat indah dikombinasikan dengan cuaca cerah pantai losari dengan background pulau - pulau kecil, perahu dan sampan yang berlabuh merupakan daya tarik tersendiri bagi para penonton hari itu.

Sungguh merupakan kebanggaan tersendiri bagi The Jupiters karena hari itu mampu menampilkan yang terbaik sehingga upacara pembukaan Makassar internasional parachuting accuracy water landing championship and boogie jump dapat berlangsung dengan meriah, aman dan lancar. Namun dengan hasil tersebut The jupiters tidak boleh berpuas diri dan sombong. The Jupiters harus mengasah terus kemampuannya sehingga maneuver – maneuver berikutnya dapat ditampilkan dengan lebih baik dan sempurna. Keesokan harinya tanggal 12 september 2011 The Jupiters meninggalkan Makassar menuju Home base dengan perasaan suka cita tiada terkira.

.

Friday, July 29, 2011

JUPITER AEROBATIC TEAM SEASON I


Orang - orang yang besar adalah seseorang yang selalu mengingat jasa, pengorbanan dan perjuangan para pendahulunya. Tanpa jasa-jasa para pendahulu, kikta tidak mungkin ada di sini. Hal itu pula yang berlaku bagi team Jupiters. Season II tahun 2011 yang sedang dijalani saat ini tidak lepas dari peran pendahulu yang telah merintis jalan yang penuh onak dan duri sehingga saat ini team yang baru mendapatkan beberapa permintaan untuk tampil di berbagai kegiatan nasional maupun internasional. JAT season I dipimpin oleh letkol Pnb Ramot "Congo" Sinaga alumnus AAU tahun 1993, Jupiter 2 Mayor Pnb Feri "Mirage" Yunaldi luusan AAU tahun 1997, Jupiter 3 Kapten Pnb Anton "Sioux" Pallaguna alumnus AAU tahun 2000 yang saat ini pindah tugas ke Skadron Udara 11 Makassar, Jupiter 4 Mayor Pnb Onesmus "Pecker" GRA, No 5 adalah Mayor Pnb Budi "Grizzly" Susilo yang saat ini tengah menjalankan misi internasional sebagai military observer di Congo dan yang terakhir adalah Mayor Pnb Jazmes "Octopus" singal yang saat ini menjadi komandan Skadron Udara 21.

Thursday, July 21, 2011

THE INSTRUCTORS

Instruktur dalam Jat adalah instruktur penerbang senior dalam jupiter Aerobatik team yang berperan dalam proses regenerasi penerbang- penerbang baru JAT. Saat ini ada beberapa instruktur JAT yang aktif mentransfer ilmu kepada para juniornya, yaitu :
  1. Kolonel Pnb Anang "Morgan" Nurhadi yang merupakan lulusan Akademi TNI AU angkatan tahun 1987. Mantan komandan Wingdik Terbang yang pernah menjabat sebagai komandan Lanud Banjarmasin ini memiliki pengalaman ribuan jam terbang dan pernah menerbangkan beberapa tipe pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53, F-5 Tiger dan F-16.
  2. Mayor Pnb James "octopus" Singal saat ini menjabat sebagai komandan Skadron Udara 21 yang tidak lama lagi akan menggunakan pesawat Super Tucano buatan Brazil. Octopus, pria kelahiran airmadidi sulawesi utara yang merupakan alumnus AAU 1996 saat ini aktif mengajar formasi aerobatik JAT di tengah kesibukannya sebagai Komandan Skadron Udara 21. beberapa pesawat yang pernah diterbangkannya antara lain : AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan F-5 Tiger.
  3. Mayor Pnb Feri " Mirage" Yunaldi yang merupakan penerbang asal pariaman Sumatera Barat yang beberapa bulan ke depan akan melaksanakan pendidikan Sesko di Luar negeri merupakan ex Jupiter 2. Penerbang alumnus AAU 1997 dan penggemar masakan pedas ini pernah menerbangkan beberapa macam pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan Hawk 109/209.

Sunday, July 17, 2011

THE BACKSEATERS


The Backseaters adalah sebutan bagi para penerbang JAT yang duduk di belakang. Tugas dari backseaters adalah sebagai buddy safety, membantu front seater dan juga sekaligus menjalankan proses regenerasi untuk menggantikan front seater pada musim berikutnya. Dalam tim JAT ada beberapa penerbang yang tergabung dalam the backseaters, yaitu :

  • Mayor Pnb Toto "Gringgo" Ginanto yang merupakan Buddy Safety,
    J-586 yang alumnus AAU 1997 ini merupakan test pilot pesawat KT-1 B Wong Bee dan pesawat T-34 Charlie. Sebelumnya pernah menerbangkan A-4 Skyhawk dan OV-10 Bronco.
  • Mayor Pnb Rizaldy "Bido" Efranza. Backseater no 4 dan lebih dikenal sebagai J-629. Alumnus AAU tahun 1997. Sebelumnya menerbangkan C-130 hercules dan memiliki pengalaman yang cukup banyak di Operasional.









  • Mayor Pnb Safeano "Chippy" Cahyo Wibowo merupakan Leader's Backseater pada kesempatan tertentu. Alumnus AAU 1998 dikenal sebagai J-705 sebagai Standby Right Wing yang akan disiapkan menempati posisi Right Wing sebelumnya menerbangkan C-130 B/H/BT Hercules dan memiliki pengalaman operasional di dalam dan luar negeri. Pria kelahiran Surabaya yang besar di Jakarta pada saat ini menjabat sebagai Komandan Flight Ops A Skadik 102.









  • Mayor Pnb Putu "Colibri" Sucahyadi dikenal sebagai J-648 merupakan alumnus AAU Tahun 1999 berada diposisi Standby Slot yang nantinya akan mengisi posisi Slot. Saat ini Mayor Putu sedang menyelesaikan kuliah S-2nya di Universitas Gajah Mada yang sebelumnya menerbangkan Helikopter colibri di Skadron Udara 7 Kalijati.







  • Mayor Pnb Andi "Warhawk" Abadi merupakan alumnus AAU tahun 1998 lebih dikenal dengan sebutan J-718 sebelumnya menerbangkan pesawat Hawk 109/209 dan Cassa 212.
  • Kapten Pnb Ivy"Tiger Shark" Safatillah alumnus AAU tahun 2000 lebih dikenal sebagai J-662 sebelumnya menerbangkan OV-10 Bronco.

JUPITER SIX



              Jupiter six adalah sebutan bagi anggota jupiter aerobatic team yang posisinya berada di kanan luar. Saat ini diawaki oleh Mayor Pnb Marcell "Liger" Dirgantara yang kesehariannya merupakan Dan Flight Dik B Skadik 102 dan dalam lingkungan wingdik terbang lebih dikenal sebagai Jupiter 677.   Pria asal Malang yang telah dikaruniai 2 orang putera ini sebelumnya merupakan penerbang F - 5 Tiger ini bergabung dalam Jupiter aerobatic team sejak bulan Mei 2011 sebagai Jupiter 2.    Ada beberapa manuver berbahaya dan eksterem yang dilaksanakan oleh jupiter six bersama - sama dengan jupiter 5 antara lain cross over break, heart, jupiter wheel, mirror dan yang paling mendebarkan adalah solo spin dimana pesawat menanjak vertikal dengan kecepatan awal 270 knots, melaksanakan vertical roll kemudian sampai speed 0 untuk kemudian jatuh bebas ke bawah. manuver ini biasanya sangat dinantikan oleh para penonton karena visualisasi yang disuguhkan sangatlah menarik dengan kombinasi asap putih yang mengelilingi pesawat saat jatuh bebas.

JUPITER FIVE


Jupiter 5 adalah sebutan bagi anggota jupiter aerobatic team yang posisinya berada pada paling kiri luar. Saat ini ditempati oleh mayor Penerbang H.M "Razor" Kisha yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Komandan Flight Ops C Skadik 102. Lelaki kelahiran Bandung yang tengah menanti kelahiran anak yang ketiga ini sebelumnya menerbangkan pesawat Hawk 100/200 dan lebih dikenal di lingkungan wingdik terbang sebagai Jupiter 690 bergabung dalam tim aerobatik ini sejak bulan April 2011. Dalam Jupiter Aerobatic team, Jupiter 5 merupakan lead synchro yang memimpin jupiter 6 saat melaksanakan manuver synchro yang sangat ekstrem. Beberapa manuver andalannya adalah cross over break,jupiter wheel, mirror,heart dan kite barrell. manuver-manuver yang dilaksanakan oleh jupiter 5 dan 6 biasanya membuat jantung para penonton berhenti berdetak dan berteriak histeris.

JUPITER FOUR



Jupiter Four adalah anggota jupiter aerobatic team yang posisinya berada pada bagian belakang tengah,  dikenal juga sebagai posisi slot.    Pada musim ini, posisi ini diisi oleh Mayor Pnb H.S "Condor" Romas alumni AAU tahun 1999 yang kesehariannya menjabat sebagi Kepala Kelompok Instruktur Skadik 102. "Condor" yang kelahiran Mataram Lombok dalam lingkungan Wingdik terbang lebih dikenal sebagai J-674 dan sebelumnya adalah penerbang Hawk MK 109/209 menempati posisi jupiter 4 sejak Bulan Januari 2012 menggantikan posisi Mayor Pnb Onesmus "Pecker" yang sedang menempuh pendidikan Seskoau di Lembang. Sebelumnya Condor adalah member no 3 atau left wingman.   Tingkat kesulitan manuver yang dilaksanakan cukup tinggi karena posisinya yang di belakang membutuhkan extra power untuk dapat tetap mengikuti pesawat di depannya.    Beberapa manuver yang dilaksanakan antara lain Loop, Clover Leaf, Barrell Roll, Jupiter Roll, Roll Back, Roll Slide dan sebagai andalannya adalah screw roll.

JUPITER TWO

Jupiter Two adalah sebutan bagi anggota jupiter aerobatic team yang posisinya berada pada posisi wingman kanan dalam. Saat ini sebagai jupiter two adalah Mayor Pnb Frando "Fennec" Marpaung lulusan akademi TNI AU tahun 2000 yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Flight Dik C Skadik 102 Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto. Fennec yang merupakan pria kelahiran Sumatera Utara yang sebelumnya merupakan penerbang MK-53 H.S Hawk  ini menggantikan posisi mayor Penerbang Marcellinus AKD yang berpindah posisi menjadi jupiter 6.   Fennec tergabung sebagai Member Jupiter sejak Januari 2012. Dalam Formasi JAT, jupiter 2 memegang peranan sangat penting. Setiap manuver yang dilaksanakannya haruslah dikerjakan dengan halus karena pergerakan tiba - tiba (rough) akan menyulitkan bagi posisi wingman sebelah luar. Beberapa manuver yang dilaksanakan antara lain Loop, clover leaf, Barrell Roll, Jupiter roll, Jupiter roll back, Roll slide, leader benefit serta salah satu manuver yang paling diandalkan bersama jupiter three adalah tanggo to diamond loop yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Saturday, July 16, 2011

JUPITER ONE


Jupiter one adalah sebutan bagi pimpinan atau lazim disebut sebagai leader dalam jupitar aerobatic team. Tugasnya dalam tim aerobatic sangatlah berat, seorang leader harus mampu memimpin tim dalam melaksanakan berbagai macam manuver yang sangat berbahaya dan ekstrem untuk ditampilkan. Seorang leader juga dituntut harus mampu membuat manuver yang tepat dan dapat dinikmati oleh para penonton pada saat pelaksanaan show sehingga trik - trik dan efek visual yang diinginkan tercapai. Saat ini jupiter one pada jupiter aerobatic team (JAT) season 2 dijabat oleh Mayor Pnb Dedy "Leopard" Susanto yang juga sekaligus merupakan komandan Skadik 102 yang mengawaki pesawat KT-1 B Woong Bee dan T-34 Charlie. Mayor Pnb Dedy Susanto yang juga dikenal dengan Jupiter 534 sebelumnya merupakan penerbang pesawat F-5 Tiger ini menjadi leader JAT sejak bulan Mei 2011 menggantikan Ltk Ramot "Congo" Sinaga yang saat ini dipindahtugaskan ke Mabes TNI AU cilangkap. Leopard, putra kelahiran Banyuwangi ini memiliki motto "jangan tanyakan apa yang telah diberikan satuan kepadamu, namun tanyakan pada dirimu apa yang dapat kau persembahkan untuk satuanmu" memiliki kegemaran makan sop kaki kambing telah dikaruniai 3 orang putra putri. Misi Jupiter one saat ini adalah melatih diri dan team untuk menghadapi beberapa event nasional dan internasional pada tahun 2011 yang akan datang

Saturday, July 2, 2011

JUPITER AEROBATIC TEAM

Pembentukan suatu team aerobatic bagi sebuah negara merupakan suatu tantangan yang amat besar di tengah kondisi perekonomian dunia yang sedang terpuruk saat ini dimana anggaran negara sebagian besar difokuskan kepada peningkatan kemakmuran rakyat. Namun kepentingan pertahanan negara di sisi lain tidaklah kalah pentingnya untuk menjamin tujuan tersebut yang diselenggarakan dengan berbagai upaya yang salah satunya melalui pembinaan kemampuan tempur angkatan perangnya sehingga angkatan perang suatu negara mampu menyelenggarakan berbagai macam operasi baik untuk perang maupun selain perang. TNI sebagai alat pertahanan negara umumnya dan TNI AU pada khususnya memiliki tugas untuk menjaga kedaulatan negara di udara melalui berbagai macam operasi udara baik perang maupun selain perang. Salah satu operasi selain perang yang dilaksanakan adalah operasi pameran kekuatan angkatan perang yang ditampilkan melalui kegiatan - kegiatan seperti parade, defile, atraksi ketangkasan prajurit, fly pass, serta termasuk di dalamnya adalah pertunjukan tim aerobatik.

TNI Angakatan udara sejak awal berdirinya telah beberapa kali membentuk tim aerobatik mulai dari spirit 85, jupiter blue, Elang biru sampai yang terakhir adalah Jupiter Aerobatic team. Khusus untuk tim yang terakhir yakni Jupiter Aerobatic team atau lazimnya disingkat JAT dibentuk berdasarkan inisiatif dari para instruktur penerbang di lingkungan Skadron Pendidikan 103 yang mengawaki pesawat MK 53 HS Hawk untuk membentuk suatu team aerobatik. Nama Jupiter berasal dari sebutan bagi para instruktur penerbang yang mengajar di Lanud Adisutjipto. Tampil pertama kali pada HUT TNI tanggal 5 oktober tahun 1997 dengan menggunakan 4 pesawat MK 53 HS Hawk. namun karena sesuatu dan lain hal kegiatan tersebut dihentikan pada tahun 2002.

Setelah vacuum selama beberapa tahun, pada awal tahun 2008 TNI AU mulai merintis kembali team aerobatiknya dengan menggunakan pesawat KT 1 Woongbee buatan korea yang memperkuat Skadik 102. Tampil pertama kali dengan 4 pesawat pada tanggal 4 Juli 2008 pada upacara wingday sekolah penerbang. Tampilan baru yang lebih menawan diawali pada awal 2011 dengan menggunakan 6 pesawat yang telah di cat merah putih dengan manuver yang lebih bervariasi Jupiter aerobatic team unjuk kebolehan dalam rangka memperingati HUT TNI AU yang ke 65 di Halim perdana kusuma Jakarta. Saat ini Jupiter aerobatic team masih terus berbenah meningkakan skill dan keahlian dalam bermanuver untuk menghadapi event-event nasional dan internasional demi mengharumkan nama bangsa di bawah pimpinan leader Maj Dedy "leopard " Susanto yang merupakan lulusan Akademi TNI AU Tahun 1995.