Tuesday, May 12, 2009

Elang Khatulistiwa Hancurkan Jembatan Di Singkawang



Pertempuran antara pasukan darat RI dengan negara agressor berlangsung sengit di daerah Singkawang yang merupakan salah satu kota yang sangat strategis di wilayah kalimantan barat. Kota singkawang merupakan kota yang sangat penting bagi kedua belah pihak karena lokasinya yang terletak di pinggir laut dan memiliki sumber daya alam yang cukup kaya sehingga sangat berarti sekali untuk menjamin ketersediaan dukungan logistik bagi para pasukan yang sedang melaksanakan pertempuran.

Pasukan darat negara agressor sudah semakin bergerak maju memasuki kota Singkawang dan hampir mendekati satu - satunya akses jembatan menuju pusat kota. Komandan Lanud supadio sebagai Dansatlakopsud mempertimbangkan situasi ini sebagai sesuatu hal yang sangat mendesak untuk ditindak lanjuti karena menyangkut sesuatu yang sangat strategis dalam operasi. Dansatlakopsud Supadio kemudian menyarankan kepada komando atas dalam hal ini Kogasud dan Pangkogasgab untuk melaksanakan suatu operasi terpadu untuk mengatasi hal ini. Saran Dansatlakopsud Supadio langsung ditindaklanjuti oleh komando atas dengan menerbitkan ARM (air request message) yang juga secara cepat di respon oleh Dansatlakopsud Supadio dengan menerbitkan ATM (air task message) yang isinya bahwa Skadron Udara 1 agar melaksanakan SUL menghancurkan jembatan di kota Singkawang dengan maksud untuk menahan gerak maju pasukan musuh dalam rangka mendukung tugas pokok Satlakopsud Supadio dalam operasi darat gabungan.


Alur cerita diatas bukanlah suatu kejadian nyata melainkan skenario latihan dalam rangka latihan satuan Alap Gesit "Mandau terbang 09". Dalam latihan ini juga disimulasikan elang flight yang melaksanakan operasi mengalami emergency. Elang 1 melaksanakan eject karena total hydraulic fail dan elang 2 mengalami cabin temperature control fail sehingga penerbang melaksanakan landing darurat dan mengalami overheating, dehidrasi dan pingsan setelah melaksanakan landing. Seluruh unsur Lanud yang terlibat latihan kemudian melaksanakan aksi sesuai dengan tugas pokoknya masing - masing mulai dari crash team, tim sar, unsur heli, pomau, intelejen dan juga rumah sakit Supadio. Dalam latihan ini yang menjadi penilaian adalah kecepatan aksi dan keakuratan tindakan yang dilakukan dalam mengatasi suatu kejadian emergency yang terjadi dalam pelaksanaan suatu operasi.

Secara keseluruhan latihan dapat berjalan dengan lancar dan aman sesuai dengan yang direncanakan dan dapat disimpulkan bahwa seluruh unsur yang terlibat dalam latihan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada masing - masing unsur.







No comments: